Perencanaan biasanya menyusun program dan proyek untuk mencapai target-target tertentu guna mencapai tujuan yang lebih besar, program , protek, kegiatan, bersaing dalam mendapatkan sumber-sumber dana dan daya.
Karena sumber daya langka dan terbatas maka perlu diadakan suatu seleksi terhadap program, proyek ataupun kegiatna yaitu memilih mana yang paling mendukung untuk pencapaian tujuan. Pekerjaan ini biasanya disebut menyusun prioritas program, proyek ataupun kegiatan.
Lima langkah proses penyusunan prioritas
1.Memeriksa, merumuskan dan menjabarkan permasalahan
2.Menyusun kriteria untuk seleksi prioritas
3.Identifikasi alternatif kebijakan untuk mencapai tujuan (alternatif pemecahan masalah)
4.Evaluasi alternatif kebijakan
5.Penyusulan prioritas kebijakan
Tahap-tahap tersebut adalah tahap-tahap yang utama dalam proses penyusunan prioritas. Setiap tahap dapat dijabarkan dalam komponen-komponen yang lebih kecil. Analisis-analsisi dapatmenempuh bermacam-macam jalan dalam proses analisis kebijakan karena perbedaan-perbedaan dalam training, waktu yang terjadia dan keanggotaan dalam organisasi.
Dalam melakukan analisis kebijakan, tentu diperlukan adanya sitematika analisis yang baik namun sistematika analisis tersebut tidak bersifat kaku dan tidak sama bagi setiap orang
Lima langkah penjelasan dari proses penyusunan prioritas
1.Memeriksa, memerumuskan dan menjabarkan permasalahan
Mengahadapi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari ktia sering mengalami frustasi oleh benyaknya hal-hal yang harus diperhatikan dan konflik-konflik dalam kemungkinan-kemungkinan jalan pemecahanya. Lebih banyak orang yang kita hubungi tentang masalah, bertambah banyak faktor yang dibawah dalam perhatian kita, semakin meneliti permasalahan, semakin bertambah kita temui aspek-aspek yang perlu dievaluasi. Jangan menerima suatu rumusan masalah awal tanpa analisis yang mendalam.
Analisis-analisis dituntut untuk merumuskan masalah-masalah dengan penyelesaian secara mundur dengan langkah sebagaiberikut :
a.Analisis data yang terbaik tentang isue yang sedang dihadapi
b.Susun kriteria yang dapat dipakai untuk mengevaluasi alternatif kebijaksanaan
c.Pikirkan kemungkinan alternatif
d.Rumuskan kembali permasalahan sehingga dapat dikurangi dan dikontrol berdasarkan informasi dan sumber-sumber yang tersedia
Perumusan masalah sering sangat sulit karena tujuan dari klien/ unit yang dilayani tidak jelas atau tujuan-tujuan yang dirumuskan ternyata bertentangan satu dengan lainnya. Kadang-kadang klien dan analisis tidak saling mengerti karena perbedaan terminologi atau bahasa yang dipakai. Sering kali organisasi-organisasi tidak dapat membuat rumusan-rumusan tujuan yang jelas.
Untuk merumuskan masalah diperlukan pengetahuan tentang posisi-posisi dan pengaruh dari bermacam-macam individu dan kelompok masyarakat. Sehingga seorang analisis perlu membahas pertanyaan dasar sebagai : siapa yang terkena/ tersangkut dan masalah itu? Mengapa? Kekuatan/ kekuasaan apa yang mereka punya untuk mempengaruhi suatu keputusan kebijakan? Kelompok-kelompok ini biasanya banyak dan bermacam-macam.
Analisis juga perlu mengetahui apakah sudah cukup informasi yang tersedia untuk melakukan suatu analisis dan apakah ada manfaatnya mengumpulkan data tambahan. Juga perlu dibuat beberapa kemungkinan usaha yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dasar tersebut dan apakah diperlukan studi yang lebih mendalam.
2.Menyusun Kriteria untuk Seleksi Prioritas
Bagaimana seorang analisis mengetahui kapan suatu masalah atau suatu kebijakan yang cocok atau dapat diterima bisa diketahui? Bagaimana alternatif kebijakan dapat dibandingkan? Agar dapat membandingkan, mengukur dan menseleksi diantara alternatif, kriteria evaluasi yang relevan harus disusun. Eberapa ukuran yang umum dipakai antara lain biaya, tambahan, manfaat, efektivitas, efisiensi, pemerataan, kemudahan administrasi, memenuhi persyaratan hukum dan dapat diterima secara politik.
-Suatu alternatif mungkin dengan biaya lebih rendah daripada yang lain/ dan biaya yang sangat tinggi
-Suatu alternatif mungkin menghasilkan tambahan nilai ekonomi lebih besar dari yang lain
-Suatu alternatif mungkin menghasilkan manfaat yang terbesar dari suatu dana yang tersedia
-Suatu alternatif mungkin paling mudah untuk mencapai suatu tujuan khusus.
Sepuluh kriteria yang dipakai dalam seleksi alternatif pada daftar prioritas antara lain :
1.Biaya
Dua pendekatan dalam menilai alternatif
a.Menilai alternatif mana yang paling murah tetapi tetap dapat mencapai tujuan
b.Dengan memegang dana (pembiayaan) yang tersedia, alternatif-alternatif dinilai mana yang paling besar memberikan hasil (mencapai tujuan dengan kualitas tertinggi)
2.Manfaat
3.Efektifitas
4.Kemampuan politik
Dengan menilai alternatif dari segi kemungkinan hasil akhirnya dapat diterima secara politik
5.Kemudahan Administrasi
Penilaian alternatif ini biasanya dilihat dari aspek :
-Wewenang mengimplemattasikan suatu kebijakan, merobak. Kebijakan kedalamsuatu program
-Ikatan kelembagaan mulai dari administrator tertinggi sampai yang dibawah, kantor-kantor pusat dan daerah terhadap impleemntasi kebiajakn/ program
-Kemampuan baik secara tenaga maupuan keuangan dalam ipleemtasi kebijakan yang diusulkan
-Dukungan organisasi juga penting dalam implementasi
6.Persyaratan hukum
Penilaian persyaratan hukum sangat penting karena Undang-Undang atau suatu persaturan dapat membatasi menghambat pelaksanaan implementasi suatu kebijaksanaan/ program
7.Pemerataan Keadilan
Keadilan pemerataan dimaksud dengan distribusi barang-barang dan jasa-jasa diantara setiap anggota atau sub kelompok dalam masyarakt (misalnya golongan ekonomi lemah, masyarakat, petani kecil)
Alternatif harus dinilai dengan melihat sejauh mana pemerataan manfaat atau kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepada individu. Kelompok masyarkaat ataupun isntansi-instansi dari pelaksanaan alternatif tersebut.
8.Waktu
9.Sosial Budaya
Menilai alternatif dari segi kemungkinan hasil akhirnya tidak bertentang dengan kondisi budaya dan sosial masyarakat setempat. Penilaian alternatif dari segi sosial budaya ini memegang pernana penting dalam kehidupan masyarakat yang berfalsafah pancasila. Alternatif yang terbaik tentunya adalah yang akan diterima oleh masyarakat.
10.Lingkungan
Implementasi dari kebijakan itu jangan sampai mengganggu keseimbangan dan keserasian lingkungan
3.Identifikasi Alternatif Kebijakan untuk Mencapai Tujuan
Analisis harus mempunyai suatu pengertian tentang niali-nilai, tujuan dan target-targe tidak hanya dari klien (yang dilayanan) tetapi juga dari pihak-pihak yang terlibat.
Untuk keperluan penyusunan alternatif kebijakan kiranya seorang perencana/ analisis kebijakan dapat mempertimbangkan beberapa pendekatan berikut :
a.Mulai dengan asumsi bahwa masalah yang diterima dapat diatas dengan mempengaruhi (merobah, meningkatkan, menghilangkan) hal-hal yang ada kaitannya/ pengaruhnya terhadap sistem yang sedang berjaan (manyoroti hal-hal diluar sistem)
b.Memikirkan modifikasi dari sistem yang berjalan
c.Memikirkan suatu sistem yang sama sekali baru
d.Kombinasi a, b, c (ketiganya)
4.Evaluasi Alternatif Kebijakan
Setelah perencana menentukan masalah-masalah dengan jelas dan menentukan kriteria pemeiliahan alternatif serta telah menemukan alternatif pemecahan masalah. Maka perencana dapat melaksanakan penilaian terhadap alternatif kabijakan yang ada berdasarkan kriteria yang telah dipilih. Setiap alternatif pemecahan dilihat dan dipertimbangkan/ dinilai menurut kriteria.
5.Pengusulan Prioritas Kebijakan
Setelah perencana menentukan urutan prioritas dari alternetif kebijakan maka para perencana dapt menentukanalternatif kebijakan yang paling mungkin diambil untuk diusulkan kepada pengmabil keputusan/ kebijakan yang dimaksud. Dalam usulan tersebut prencana harus menyebutkan gejala yang dihadapi dan masalah apa yang timbul sehubungan dengan kondisi yang diharapkan, disamping itu juga disajikan alternatif apa saja yang mungkin diambil beserta alasan mengapa alternatif tersebut disarankan dan unit kerja mana yang dapat menangani kebijakan tersebut.
Minggu, 28 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar