Minggu, 28 Desember 2008

KELUARGA DAN PENDIDIKAN

Agar setiap masyarakat dapat mempertahankan keberadaannya maka anggota masyarakat yang bersangkutan dituntut untuk mewariskan kebudayaan yang telah diciptakan dan dikembangkan bersama kepada penerus. Oleh sebab itu setiap masyarakat harus memiliki suatu sistem pendidikan untuk mengajarkan generasi penerus nilai-nilai dan norma yang berlaku.
Pada masyarakat modern, pendidikan formal telah mempertahankan eksistensinya sebab pendidikan formal dapat membuktikan dirinya sebagai lembaga sosial yang berfungsi banyak.
Meskipun pendidikan formal telah mengambil sebagian tugas keluarga dalam mendidik anak tetapi pengaruh keluarga tidak dapat diabaikan sebab keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal anak.

Perubahan Fungsi Keluarga
Pada masyarakat primitif keluarga mempunyai dua fungsi yaitu fungsi produksi dan fungsi konsumsi. Kedua fungsi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan masa depan anak. Pada masyarakat ini pendidikan yang diterima oleh anak diberikan oleh keluarga sampai anak dewasa. Tetapi pada masyarakat modern pendidikan yang semula menjadi tanggung jawab penuh dari keluarga kini sebagian besar diambil alih oleh sekolah dan lembaga sosial lainnya. Bahkan fungsi pembentukan watak dan sikap mental pada masyarakat modern berangsur-angsur diambil oleh sekolah dan organisasi sosial lainnya seperti, lembaga keagamaan, pemuda.
Meskipun pada masyarakat modern kehilangan sejumlah fungsi yang semula menjadi tanggung jawabnya, tetapi keluarga masih tetap merupakan lembaga yang paling penting dalam proses sosialisasi seorang anak.

Pengaruh Hubungan Orang Tua dan Anak Terhadap Pendidikan
Dalam masyarakat kita pada umumnya ibu bertanggung jawab untuk mengasuh anak. Oleh sebab itu pengaruh hubungan antara ibu dan anak perlu mendapat perhatian agar kita dapat mengetahui pengaruh hubungan tersebut terhadap pendidikan anak disekolah.
Lexy membedakan anak selanjutnya menjadi dua yaitu memanjakan dan mendominasi anak. Anak yang dimanjakan akan mengalami perkembangan tingkah laku yang kurang menguntungkan sebab anak yang dimanjakan akan bersifat tidak menurut, agresif dan suka menentang, sebaliknya anak yang diasuh ibu yang suka mendominasi akan berkembang menjadi anak yang penurut dan selalu tergantung pada orang lain.
Akan tetapi disekolah baik anak yang dimanjakan maupun anak yang didominasi tidak mengalami kesulitan belajar. Lexy menyimpulkan meskipun anak yang dimanjakan itu selalu merepotkan orang tuanya dirumah tetapi baik anak yang dimanjakan dan didominasi oleh ibunya ternyata sangat teliti sebagai murid dan dapat mengerjakan pekerjaan sekolahnya dengan baik.

Pengaruh Komposisi Keluarga Terhadap Pendidikan
Komposisi juga mempunyai pengaruh terhadap perkembangan dan pendidikan atau proses sosialisasi anak, banyaknya anggota keluarga dan urutan kelahiran seorang anak dalam keluarga, mempunyai pengaruh terhadap sosialisasi anak. Anak pertama selalu mendapat perhatian penuh sebelumnya adiknya lahir, anak pertama harus belajar bagaimana membagi perhatian orang tua dengan adiknya yang baru lahir.
Anak bungsu mempunyai pengalaman lain dengan anak lahir ditengah atau pertama. Contoh anak laki-laki yang dilahirkan pada urutan kedua sedangkan kakaknya perempuan, maka anak kedua itu kecendrungan tergantung karena kakak perempuan membantu adik laki-lakinya dalam berbagai kegiatan.
Sebaliknya anak laki-laki atau perempuan yang dilahirkan pada urutan kedua sedangkan kakaknya laki-laki kecendrungan bersifat kompotitif, ambisius dan antusias, karena anak pertama laki-laki itu biasanya ingin menguasai segalanya.
Dalam hal ini ada tidaknya ayah dalam keluarga berpengaruh juga terhadap perkembangan anak. Ayah mempunyai arti yang berbeda-beda di mata anak. Seorang anak kecil memandang ayahnya seseorang yang dapat melindungi dirinya. Bagi anak laki-laki yang sedang tumbuh ayah dijadikan sebagai model yang patut dicontoh. Bagi anak perempuan ayah sering memberi komentar mengenai pakaian, tingkah laku serta sifat-sifat lain sebagai perempuan. Perkembangan sifat-sifat dan tingkah laku yang demikian itu sedikit atau banyak akan mempengaruhi perkembangan pendidikannya sebagai seorang guru dituntut untuk mengetahui latar belakang anak.

Kontinuitas dan Diskontinuitas
Jika nilai-nilai dan tingkah laku yang diajarkan disekolah mencerminkan apa yang diajarkan dirumah kita dapat menyatakan adanya kontinuitas antara keluaryga dan sekolah, sebaliknya jika nilai-nilai dan tingkah laku yang diajarkan disekolah berarti tidak ada kontinuitas sekolah dan keluarga.
Husein menyimpulkan bahwa anak yang mendapat asuhan dari orang tua terutama ibu dengan menekankan pada regularitas waktu tidur dan menyelesaikan pekerjaan rumah tepat pada waktunya tidak mengalami kesulitan dalam bertingkah laku disekolah.

Kelas Sosial dan Pendidikan
Kelas sosial dan aspirasi pendidikan mempunyai korelasi positif. Menurut Sewell, Haller dan straus memberikan kesimpulan bahwa ada hubungan yang menyakinkan antara tingkay aspirasi pendidikan dengan tingkat status sosial ekonomi orang tua. Aspirasi pendidikan merupakan salah satu prokondisi yang diperlukan dalam pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar