Minggu, 28 Desember 2008

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan adalah tempat berlangsungnya interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial secara efektif dan efisien.

Menurut Umar Tirtaraharja ada 3 lingkungan utama pendidikan yakni lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Ketiga lingkungan pendidikan itu8 dibedakan atas 3 lingkungan, yaitu :

  1. Pendidikan Informal

Yaitu pendidikan yang terjadi dalam lingkungan keluarga berlangsung alamiah dan wajar.

  1. Pendidikan Formal

Yaitu pendidikan yang sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat, berjenjang dan berkesinambungan, seperti pendidikan disekolah.

  1. Pendidikan Non Formal

Yaitu pendidikan dilingkungan masyarakat, tidak dipersyaratkan berjenjang dn berkesinambungan, serta dengan aturan yang lebih longgar, seperti kursus dan kelompok belajar.

SISDIKNAS membedakan 2 jalur pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah, yaitu :

Ø Pendidikan Sekolah

Kegiatan belajar mengajar yang berjenjang dan berkesinambungan mulai dari pendidikan pra sekolah sampai pendidikan tinggi.

Ø Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang harus berjenjang dan berkesinambungan baik dilembaga maupun tidak, seperti kelompok bermain, kursus dan kelompok belajar.

B. Jenis-Jenis Lingkungan Pendidikan

1. Keluarga

Keluarga merupakan pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda atau mempunyai hubungan pertalian darah.

Faktor-faktor lain dalam keluarga yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, seperti : kebudayaan, tingkat kemakmuran, keadaan perumahan dan sebagainya.

Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah, yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan.

Peranan orang tua dalam keluarga sebagai penuntun, pengajar dan pemberi contoh.

2. Sekolah

Sekolah merupakan sarana yang sengaja dirancang untuk melaksanakan penddidikan. Semakin maju suatu masyarakat, semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan masyarakat. Sekolah juga menerima banyak kritik atas berbagai kelemahan dan kekurangannya.

Alternatif yang mungkin dilakukan disekolah untuk melaksanakan kebijaksanaan Nasional secara bertahap mengembangkan sekolah menjadi tempat pusat latihan (training center) manusia Indonesia dimasa depan.

Suatu alternatif yang mungkin dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah antara lain :

  1. Pengajaran yang mendidik

Pengajaran yang secara serentak memberi peluang pencapaian tujuan instruksional bidang study dan tujuan umum bidang study lainnya.

Proses belajar mengajar seyogyanya memberi peranan dan tanggung jawab yang selaras dan seimbang antara guru dan siswa didalam kegiatan belajar mengajar, yakni CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) atau pendekatan keterampilan proses yang dapat terlaksana dengan efisien dan efektif apabila guru mempunyai wawasan kependidikan yang mantap serta menguasai berbagai strategi mengajar.

Sasaran pembentukan/ tujuan pendidikan dibedakan atas 3 jenis pengalaman belajar, yaitu :

1) Pengkajian untuk pembentukan pengetahuan, pemahaman yang diwujudkan secara utuh, baik hasilnya maupun prosesnya, untuk maksud tersebut pengalaman belajar dirancang dan dilaksanakan dalam bentuk beraneka ragam seperti :

a. Dari segi cara : mendengarkan ceramah, membaca buku, berdiskusi, melakukan pengamatan langsung atau percobaan laboratorik.

b. Dari segi peranan subjek didik didalam pengolahan pesan

c. Dari segi pengolahan pesan : Deduktif (dari umum ke khusus), Induktif (dari khusus ke umum).

d. Dari segi pengaturan subjek didik : kelompok besar (klasikal), kelompok kecil, perseorangan (individual).

2) Latihan untuk sasaran pembentukan keterampilan (fisik, sosial maupun intelektual).

Pembentukan keterampilan memerlukan keterampilan baik dalam situasi nyata maupun simulatif disertai dengan pemberian feed back yang spesifik.

3) Pernyataan kegiatan/ peristiwa syarat nilai untuk sasaran pembentukan nilai sikap (afektif), dengan pelibatan secara langsung, secara pelaku maupun penerima perlakuan.

  1. Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan penyuuhan (BP) di sekolah agar program edukatif ini tidak sekedar suplemen tetapi menjadi komplemen yang setara dengan program pengajaran serta program-program lainnya di sekolah.
  1. Perkembangan perpustakaan sekolah menjadi suatu Pusat Sumber Belajar (PSB), yang mengelola bukan hanya bahan pustaka tetapi juga berbagai sumber belajar lainnya.
  1. Peningkatan dan pemantapan program pengelola sekolah, khususnya yang terkait dengan peserta didik.

3. Masyarakat

Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari 3 segi, yakni :

a. Masyarakat sebagai penyelenggaraan pendidikan, baik yang dikembangkan (jalur sekolah dan jalur luar sekolah) maupun yang tidak dikembangkan (jalur luar sekolah)

b. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan kelompok sosial dimasyarakat, baik langsung maupun tidak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.

c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang (by desain) maupun yang dimanfaatkan (utility)

Fungsi masyarakat sebagai pusa pendidikan sangat tergantung pada taraf perkembangan dari masyarakat beserta sumber-sumber belajar yang tersedia didalamnya.

C. Fungsi Lingkungan Pendidikan

Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial dan budaya) utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Penataan lingkungan pendidikan dimaksud agar proses pendidikan dapat berlangsung efisien dan efektif. Usaha sadar untuk mengatur dan mengendalikan lingkungan sedemikian rupa agar dapat diperoleh peluang pencapaian tujuan secara optimal, dan dalam waktu serta dengan daya atau dana yang seminimal mungkin. Proses pendidikan berfungsi sebagai :

1. Mengajarkan menyeleksi atau memeprsiapkan individu untuk peranan-peranan tertentu

2. Untuk menyeleksi atau mempersiapkan individu untuk peranan-peranan tertentu.

3. Pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui 3 kegiatan, yakni :

1) Membimbing, terutama berkaitan dengan pemantapan jati diri, pribadi dari segi-segi prilaku umum (aspek pembudayaan)

2) Mengajar, terutama berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan

3) Melatih, terutama berkaitan dengan keterampilan dan kemahiran (aspek teknologi)

D. Pengaruh timbal balik antara ketiga lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta didik.

Keluarga merupakan lembaga yang paling penting dalam proses sosialisi anak. Perubahan fungsi keluarga mempunyai pengaruh besar terhadap proses pendidikan pada umumnya, termasuk pendidikan formal. Hubungan keluarga berubah dari hubungan yang bersifat otoritasif menjadi hubungan yang bersifat kolegial.

Sumber : - Tirtarahaja Umar Lasulo

Bab VI Jilid I


- Tim FIP UNP 2006

Bab III

Tidak ada komentar:

Posting Komentar