Minggu, 28 Desember 2008

KATALOG PERPUSTAKAAN

1. Katalog Perpustakaan adalah

Daftar buku dalam sebuah perpustakaan atau dalam sebuah koleks daftar ini menunjukkan adanya susunan menurut prinsip tertentu sedangkan buku-buku mencakup arti buku dalam arti luas.

2. Sejarah Perkembangan Peraturan Perkatalogan adalah

Pada awalnya peraturan pengkatalogan yang ada di Inggris dan Amerika berbeda dengan di daratan eropa termasuk Belanda karena, Indonesia pernah dijajah Belanja pada saat permulaan pengembangan perpustakaan di Indonesia (sekitar abad 19) lebih banyak digunakan peraturan pengkatalogan buatan Belanda.

Peraturan pengkatalogan mula-mula disusun oleh pustakawan perorangan misalnya Antonio Panizzi dari Britsh Musium menyusun Rules for Compiling the Cataloge (1841) yang berpengaruh terhadap peraturan yang ada. Abad 20 peraturan katalog dibuat oleh sebuah komisi atau panitia khusus American Library Asociation bekerja sama dengan Library Associatioan (Inggris) membentuk Catalog Code Devision Committee sebagai usaha menyusun peraturan pengkatalogan, peraturan ini disetujui oleh 53 negara, sebagai hasil kerjasama antara American Library Association (ASO), Library Association (Inggris) Library of Congress yang menerbitkan AACR 2.

3. Tujuan Katalog adalah

a. Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan

- pengarangnya

- judulnya

- subjeknya

b. Menunjukan buku yang dimiliki perpustakaan

- oleh pengarang tertentu

- berdasarkan subjek tertentu

- dalam jenis literatur teratur

c. Membantu dalam pemilihan buku

- berdasarkan edisinya

- berdasarkan karakternya (sastra/ topik)

4 Perbedaan antara katalog perpustakaan dengan Bibliografi serta katalog penerbit adalah :

Katalog perpustakaan ® merupakan senarai dokumen yang dimiliki sebuah perpustakaan/ kelompok perpustakaan yang berfungsi sebagai inventaris dokumen dan sebagai sarana temu balik, tujuannya membantu pemakai perpustakaan memperoleh dokumen seefisien mungkin.

Bibliografi ® merupakan daftar dokumen yang disusun menurut aturan tertentu serta tidak terbatas pada koleksi tertentu, bibliografi tidak dapat berfungsi sebagai katalog karena tidak membatasi diri pada koleksi perpustakaan

Katalog penerbit ® daftar publikasi yang diterbitkan oleh penerbit yang berfungsi sebagai katalog dalam batasan sederhana

5. Katalog Kartu ® pada katalog bentuk kartu berukuran 7,5 x 12,5 cm setiap entri (pengarang, judul, dan subjek) ditulis pada satu kartu, kartu ini kemudian dijajarkan dalam laci katalog.

Bentuk Buku ® bentuk ini biasanya merupakan katalog tercetal/ katalog buku berbasis cetakan computer. Pada katalog buku telepon sejumlah entri yang tercetak pada setiap halaman dan bisa dicetak sesuai kebutuhan.

Katalog berkas ® merupakan kumpulan kertas, kartu berupa selembaran kertas berukuran 7,5 x 12,5 cm/ 10 x 15 cm. masing-masing lembar berisi data katalog, bagian kiri diberi lubang, diikat dan dijilid, bagian depan dan belakang diberi karton tebal berfungsi sebagai pelindung

6. Susunan katalog dibagi menjadi 3 gelombang yaitu :

a. Katalog abjad

Katalog pengarang ® disusun menurut entri pengarang sesuai dengan abjad.

Katalog judul ® entri judul disusun menurut abjad

Katalog subjek ® entri subjek disusun menurut abjad

Katalog leksikal (dictionary catalogue) ® mencakup semua dalam satu jajaran

Katalog kelas (classed catalog)

Katalog terbagi (divided cataloge) ® merupakan katalog leksikal

1. Katalog abjad ® nama pengarang disusun menurut abjad

2. Katalog kertas ® katalog yang entri subjek disusun menurut sebuah ketentuan klasifikasi

3. Alphabetico - classed catelogue ® entri katalog disusun menurut kelas kemudian subdiusi dalam kelas menurut abjad

7. Perkembangan mutakhir dari katalog adalah :

Dengan berkembangnya teknologi informasi, khususnya komputer, maka berbagai perpustakaan dapat saling bertukar data bibliografis dengan bantuan komputer hanya saja ini menuntut keseragaman dan kecermatan tinggi. Untuk itu dikembangkan format bernama Machino Reatable Catalogue (MAPC). Format ini di……………………………. Congres bersama British Libraya yang bertujuan mengembangkan cantuman bibliografis dalam bentuk yang dapat dibacakan oleh mesin. Dengan semakin banyaknya negara yang menggunakan format MARC maka tumbuhlah berbagai variasi MARC ini mendorong perpustakaan nasional mengembangkan format UNMARC untuk memudahkan pertukaran cantuma katalog pada tingkat internasional. UNMARC yaitu standar internasional untuk pertukaran cantuman bibliografis dalam bentuk pitamagnetis.

BAB 27

Berbagai macam jenis pengkatalogan sejak abad 19 adalah :

- British Museum Cataloguing Rules ® Peraturan ini dikenal dengan singakatan BM memiliki 9i peraturan dari Panizzi dkk yang dibuat tahun 1839 sebagai pedoman bagi katalog British Moseum, katalog ini berfungsi sebagai senarci inventaris dan alat temu balik

- Peraturan Jewett ® berisi 33 peraturan sebagian besar berdasarkan peraturan Panizzi yang mencakup tajuk subjek serta merupakan pelapor dalam usaha kodifikasi praktek penentuan tajuk subjek. Jewet mengusulkan tentang katalog induk

- Peraturan cutter ® berisi 369 peraturan mencakup pengkatalogan deskriptif, tajuk subjek dan panjajaran yang bertujuan mengkaji prinsip pengkatalogan peraturannya berpengaruh besar pada pengkatalogan, peraturan ini juga berisi tujuan katalog serta sarannya

- American Library Association (AA 1908) ® tujuan AA ialah memenuhi kebutuhan perpustakaan besar atas dasar ilmiah yang berpengaruh pada peraturan pengkatalogan

- Instruksi Prusia ® semula berkembang di Pursia saja kemudian digunakan oleh banyak perpustakaan Germand dan Skondinavi dan juga Belanda menurut peraturan ini yang menjadi entri judul ialah physics.

Kode vatikan ® dikembangkan untuk menyusun katalog umum dari buku tercetak yang ada di perpustakaan vahker, setelah regenarasi besar-besaran pada tahun 1920. peraturan ini berisi peraturan yang berstruktur bagus. Liputannya luas berisi peraturan mengenai entri, deskripsi, tajuk subjek dan penjajaran disertai contoh.

ALA Draft (American Library Association) ® membentuk catalog code revision comittoe dengan tujuan merevisi peraturan pengkatalogan naskah ini berisi 2 bagian yaitu bagian entri dan tajuk serta bagian deskripsi Library of Congress Descriptive Cataloging Rules (1949) ® mengeluarkan kartu katalog tercetak yang tersebar ke seluruh Amerika, peraturannya hanya meliputi deskripsi saja yaitu bagian entri pengkatalogan sesudah tajuk. Jadi untuk tajuk tidak diatur, peraturan tersebut mencakup berbagai jenis bahan pustaka ex. Monograf, terbitan berserta, peta, model, globe, atlas, musik.

- Anglo – American Cataloging Rules ® peraturan ini dibuat di pers yang dihadiri 53 negara termasuk Indonesia. Pertemuan Paris merupakan tonggak bersejarah dalam evolusi peraturan pengkatalogan. Pertemuan Paris mengeluarkan konstatenen Paris yaitu Prinsip Paris yang mengatur tentang pemilihan entri bentuk tajuk penyusunan judul berdasarkan keadaan sesungguhnya. Peraturan pengkatalogan direvisi setelah keluar prinsip Paris.

- International Standard Bibliographic Description (ISBD)

® setelah pertemuan Paris tahun 1961, pertemuan lanjutan diadakan di Copenhagen tahun 1969 bernama Meetif of Catalogoing Exports. Dari sini muncullah format baru yang bertujuan.

a. agarcantumen yang dibuat disebuah negara atau oleh pemakai sebuah bahasa dapat dipahami di negara lain dan oleh pemakai bahasa lain

b. Cantumen yang dibuat disebuah negara dapat diintegrasikan ke jajaran/ senarai berbagai jenis yang juga berisi cantumen dari negra lain

c. Cantumen dalam bentuk tertulis/ tercetak dapat dikonversi kedalam bentuk terbacakan mesin dengan penyuntingan minimum

American Library Association Rules

® ALA hanya memuat ketentuan tentang entri dan tajuk yang alasannya :

a. Berbagai perpustakaan mengikuti praktek LC akibat penyebaran kartu katalog tercetak oleh LC

b. Naskah ALA 1941 tidak memperoleh sambutan dari perpustakaan Amerika

- Anglo – American Cataloging Rules : Chaters 6, 12 dan 14 revised

® telah terbitnya ISBD berpengaruh pada AACR, Library of Congressnekkukan revisi Chapter 6 AACR yang diterbitkan berupa pamflet terpisah oleh American Library Association. Chapter 6 yang direvisi diikuti oleh Chapter 12 revised (1975) untuk media audiovisual dan bahan pengajaran khusus. Kemudian menyusul Chapter 14 revised untuk remakan suara.

- AACR 2 (1978)

® Dengan perkembangan baru menyangkut ISBD pada tahun 1973 AACR pun harus direvisi, maka AACR 2 pun diteribtikan yang isisnya terbagi dalam 2 bagian yaitu deskripsi dan tajuk, judul seragam dan acuan, bagian satu berdasarkan international standard bibliographic desrcription (ISBD) untuk material umum dan khusus bagian 2 berdasarkan prinsip Paris. AACR 2 berisi berbagai pilihan yang ditunjukan dengan kalimat “Optionnal Addition”, “Allernative Rule” dan Optionally, yang memungkinkan perpustakaan/ badan pengkatalogan mengambil keputusan berdasarkan kepentingan mereka.

BAB 28

1. Tujuan ISBD (M) disusun adalah memberikan suatu kerangka metode pembuatan informasi yang bersifat deskriptif dalam pencatatan bibliografi terbitan monografi yang diterima secara international ISBD (M) dibuat untuk memenuhi 3 hal :

- Supaya informasi bibliografi yang dikeluarkan oleh suatu negara/ dalam bahasa dapat dengan mudah dikenal di negara lain/ pemakai lain

- Agar informasi bibliografi yang dikeluarkan oleh satu negara dapat dicampurkan dengna informasi dari negara lain dalam satu jajaran

- Agar informasi dicatat dalam bentuk yang mudah dialihkan ke bentuk yang dipakai oleh mesin dengna peredaksian sesedikit-sedikitnya.

2. Garis besar susunan urutan unsur daerah deskripsi adalah :

a. Daerah judul dan pengarang

- Judul sebenarnya

- Judul sejajar, judul lain, anak judul (judul tambahan/ keterangan judul)

- Pernyataan kepengarangan

b. Daerah edisi

- Pernyataan edisi

- Pernyataan kepengarangan sehubungan edisi

c. Daerah keterangan penerbitan

- tempat terbit/ tempat cetak

- nama penerbit/ nama percetakkan/ nama pencetak

- tahun terbit/ pencetakan

d. Daerah keterangan fisik

- jumlah halaman dan jilid

- pernyataan ilustrasi

- ukuran

- lampiran dan tambahan

e. Daerah seri monografi

- Pernyataan seri - Seri disertasi

- Pernyataan anak seri - Standar ISBN

- Nomor seri

f. Daerah catatan

g. Daerah ISBN dan harga

- Standar International Nomor Buku (ISBN ) harga

3. Perbedaan pola deskripsi berparagraf dan non paragraf ialah

Berparagraf ®

a. Judul sebenarnya : judul sejajar, anak judul/ pernyataan kepengarangan pertama, pernyataan kepengarangan ke 2 edisi/ pernyataan kepengarangan sehubungan dengan edisi itu

b. Tempat terbit : nama penerbit, tahun

c. Jumlah halam/ jumlah jilid : pernyataan ilustrasi, ukuran dan lampiran tambahan (pernyataan seri, anak seri, nomor seri/ anak seri ISSN

Tidak berparagraf ® sercara terus menerus, tidak dijorokkan ke dalam judul sebenarnya, judul sejajar, anaja judul,/ pernyataan kepengarangan perta, kedua

Isi pernyataan kepengarangan sheubungan dengan edisi itu

Tempat terbit : nama, tahun terbitan

Jumlah halaman/ jumlah jilid : pernyataan islustrasi, ukuran dan lampiran

Pernyataan seri : pernyataan anak seri; nomor seri atau ISSN, catatan

4. Tanda baca yang digunakan dalam Bibliografi adalah

Tanda baca biasa ditambah sama dengan (=), garis miring (/) tanda dan (&), tanda titik, ketukan, 2 tanda hubung ketukan (-), kurung tutup, tanda elisis (……), tanda bintang (*)

5. Urutan prioritas dalam deskripsi bibliografi adalah :

- Tanah judul ® halam yang memuat judul sebenarnya

- Halaman permulaan ® judul singkat, balik halaman judul, kulit buku dan punggung buku dan kolofon

- Terbitan itu sendiri ex. Kata pengarang, kata pendahuluan, teksi lampiran, tambahan dan sampul buku

- diluar terbitan itu

6. Singkatan yang dipakai dalam deskripsi bibliografi adalah

- Daerah 1 & 2 : etal = etalii

- Daerah 3 : S.I. = Sine Loco (tempat terbit/ tempat cetak tidka diketahui)

- Daerah 4 : IL = ilustrasi

Cm = Sentimeter

7. Huruf kapital dipakai apabila :

Merupakan huruf pertama/ awal/ dari tempat terbit, judul sebenarnya, judul seri, catatan

8. Perincian ke 7 unsur dalam deskripsi bibliografi adalah :

1) Daerah judul dan pengarang

a. Cakupan

a) Pembagian daerah

b) Sumber informasi primer

c) Tanda baca

d) Contoh - judul sejajar, anak judul, judul sebenarnya

b. Judul sebenarnya

- Unsur pertama ® judul dan pengarang

- Judul ganda ® judul lebih dari 1

- Nama pengarang sebagai judul

- Judul kolektif ® judul masing-masing karya dicantumkan dalam catatan

- Judul dari 4 karya/ lebih

- Judul alternatif, sama dengan judul lain

c. Judul sejajar dan yang lainnya

- Judul sejajar ® disalin sepert halaman judul

- Judul lain ® disusun sesudah judul sejajar

- Anak judul ® disusun sesudah judul lain

- Keterangan lain pada judul

d. Pernyataan kepengarangan

- Unsur ketiga

- Penyalinan pernyataan kepengarangan

- Pengambilan unsur dari luar

- Unsur lain sebagai anak judul

- nama pengarang sebagai bagian judul

2) Daerah judul dan pengarang

a. Cakupan

- Pembagian daerah

- Sumber informasi primer

- Tanda baca

b. Pernyataan Edisi

- Unsur pertama

- Penyalinan pernyataan edisi

- Perubahan penting pada edisi

- Cetak ulang

c. Pernyataan sehubungan dengan edisi oleh pengarang

- Unsur ke 2

- Kedak jelasan hubungan

- Kepengarangan lampiran

3) Daerah Keterangan Penerbitan

a. Cakupan

- Sumber informasi primer

- Tanda baca

b. Tempat terbit/ tempat cetak

- Unsur pertama

- Penyalinan tempat terbit/ cetak

- Ketidakpastian tempat terbit/ cetak

- Tempat terbit tidak diketahui

c. Nama penerbit, percetakan

- Penyingkatan nama

- Penentuan nama yang penting

- Cetak ulang

4) Daerah Keterangan Fisik

a. Pembagian Daerah

- Sumber informasi primer ® terbitan itu sendiri

- Unsur pertama

- Terbitan satu jilid

- Terbitan berjilid

b. Pernyataan ilustrasi

- Ilustrasi bermacam-macam

- Ilustrasi khusus

- Ilustrasi berwarna

- Terbitan ilustrasi

c. Ukuran

- Unsur ketiga

- Tinggi punggung

- Ukuran tidak lazim

5) Daerah Seri

a. Judul seri

- Pernyataan anak seri

- Pemberian nomor dalam seri

b. Seri disertasi

- ISSN

- Terbitan yang merupakan bagian dari berbagai seri

6) Daerah Catatan

Catatan yang perlu

- Daerah judul pengarang

- Daerah pernyataan kepengarangan daerah edisi

7) Daerah ISBN dan harga

- Standar Internasional Nomor Buku (ISBN)

- Keharusan pencantuman ISBN ® jika diketahui maka harus diberikan

- Kekeliruan ISBN

- Harga

- Terbitan ber ISBN lebih dari Satu

BAB 29

1. Entri bibliografi yang terdapat pada sebuah katalog ialah :

a. Nama orang yang berfungsi sebagai :

1) pengarang

2) editor

3) penerjemah

4) ilustator

5) orang lain berkaitan seperti penerima surat dari karya kumpulan surat/ tokoh yang dihormati dalam fstschrift

b. Nama badan korporesi yang disebutkan dlaam dokumen (biasanya pada halaman judul) terkecuali bila berfungsi sebagai distributor/ pencetak

2. Entri utama dan entri tambahan ialah :

Entri utama ® berbagai titik akses yang terdapat pada cantumen katalog salah satu titik itu disebut entri utama

Entri tambahan ® titik akses lainnya disebut entri tambahan

3. Siapa dan apakah yang dimaksud pengarang :

- Bisa berupa orang/ badan korporesi yang bertanggung jawab atas isi artistik suatu karya, hasil karyanya bisa disebut pengetahuan. Pengarangan perorangan meliputi juga senirmar, pemotret pengubah lagu, penyusun bibliografi

4. Kategori pemilihan lanjut entri utama pada monograf :

- Karya pengarang tunggal ® disusun oleh 1 orang

- Karya pengarang gandaan ® disusun oleh 2/ lebih

- Karya reduktor ® lebih dari 3 orang

- Karya campuran ®

- Terjemahan

- Saduran, hasil kerjasama, laporan suatu bada

- Karya anonim

- Terbitan berseri oleh badankorporeasi yang bersifat umum

5. Cara memilih nama pada tajuk perorangan

a. Jenis nama

- nama sebenarnya

- nama samaran (meliputi juga ungkapan dan inistal)

- gelar

- nama panggilan

- jenis nama lainnya

b. Pengarang yang menggunakan berbagai jenis nama

c. Pengarang selalui menggunama nama samaran dalam karyanya

d. Pengarang menggunakan nama sebenarnya sebagai tajuk seragam

e. Pengarang yang mengubah nama

f. Tajuk ditentukan pada nama sebenarnya sebagai tajuk

g. Tajuk ditentukan pada jenis nama yang terdapat dalam karya-karyanya

6. Cara menentukan tajuk entri tambahan ialah :

Dasar menentukan tajuk entri tambahan ialah menambah kemungkinan pendekatan suatu karya di samping melalui tajuk entri utama :

- Tajuk entri berhubungan dengan orang/ badan

- Untuk badan korporasi sebagai penerbit dan sponsor

- Orang/ badan sebagai subjek suatu karya

- Inisia/ singkatan

- Seri monografi ® pada judul, bernomor maupun tidak

- Judul ® tajuk entri tambahan buat pada judul selain judul utama

Ex. Judul alternatif, judul sejajar, judul sampul

BAB 30

2 buah metode panjajaran berdasarkan abjad ialah :

1. Penjajaran kata demi kata ® setiap kata dipertimbangkan tapi hanya itu saja

2. Penjajaran huruf demi huruf ® formasi kata dalam tajuk diabaikan

Contoh

Huruf demi huruf Kata demi kata

- child allowances - child allowances

- childbrith - child guidance

- childguidance - child psychology

- child killing - child welfare

- child psychology - chid killing

- children in care - children in care

- children’s games - children’s games

- child walfare - children’s liberature

Beberapa masalah yang ada pada penjajaran adalah : menyangkut penyusunan entri katalog yagn memerlukan modifikasi terhadap rpinsip dasar penjajaran untuk membuat agar katalog benar-benar bermanfaat bagi pemakai :

- Berbagai jenis entri dimulai dengan kata yang sama

Masalah yang ditimbulkan ditinjau dari segi kepentingan pemakai, masalahnya ialah apakah menyusun semua entri menurut abjad/ kelompok masing-masing entri menurut jenisnya (pengarang, judul, dan subjek kemudian menyusun lagi menurut abjad dalam kelompok masing-masing)

- Singkatan ® inisial menunjukkan kata yang terpisah, masing-masing terdiri dari satu huruf ex. U.N.O dan P.K.B.I akronim diperlakukan sebagai satu kata bukan sebagai inisial

- Bilangan ® dijajarkan dalam urutan terpisah dari jajaran abjad bila dijajarkan dalam abjad bilangan ini dijajarkan menurut ejaan dalam bahasa karya masing-masing

- Diacritical Marks ® seperti umlaut, aceent’ algu, dan sebagainya pada huruf tertentu ada kesamaan pendapat seperti U dijajarkan sebagai U atau Ue

- Tanda dan simbol

Tanda non alfabetik dan non numeri perlu dipertimbangkan dalam penjajaran termasuk tanda baca

- Tanda subjek

Metode antar jajaran tajuk subjek pun berbeda-beda pada masing-masing aturan penjajaran, ex. Dalam ketentuan LC catalogs : subject catalog menghasil kenjajaran sebagai berikut :

Cookery - History

Cookery - Periodicals

Cookery - Horse Meat

Cookery - American

Dari hasil diatas tampak bahwa entri lanjut subjek tidak dijajarkan berdasarkan prinsip abjad sepenuhnya. Sebaliknya entri diatas bila dijajarkan menurut ALA rules menghasilkan hasil sebagai :

Cookery, American

Cookery for diabetecs

Cookerym french

Cookery – history

Cookery (horse meat)

Cooker Periodicals

Tidak ada komentar:

Posting Komentar