Minggu, 28 Desember 2008

ETIKA PELAYANAN DALAM PERAWATAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

1. Latar Belakang
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah kelahiran dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Bayi lahir dengan Berat Badan dalam Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa Perinatal, selain itu bayi BBLR dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang.
Kejadian BBLR dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil yang kurang, umur Ibu kurang dari 20 tahun atau lebih 35 tahun, jarak kehamilan yang terlalu dekat, penyakit menahan yang diderita ibu, perdarahan anterpartum dan terjadinya komplikasi saat hamil seperti preeklamsi, eklamsi, cacat bawaan dan infeksi dalam rahim.
Metode kanguru sebagai (MK) pengganti inkubator untuk bayi Berat Lahir Rendah. Metode MK ini ditemukan pada tahun 1983 oleh dua orang ahli neonatologi dari Bogota, Colombia untuk mengatasi keterbatasan jumlah inkubator.
Metode kanguru dapat meningkatkan hubungan emosi ibu bayi, menstabilkan suhu tubuh, meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik, meningkatkan produksi ASI, menurunkan kejadian infeksi nosokomial.
Dengan ditemukannya metode kanguru telah terjadi revolusi perawatan BBLR/ Bayi Kurang Bulan (BKB). Metode ini bermanfaat bagi bayi prematur untuk membantu memulihkan akibat dari prematuritasnya dan menolong orang tua agar lebih percaya diri serta berperan aktif dalam merawat bayinya. Bertitik tolah pada hal yang diuraikan di latar belakang, maka penulis tertarik membuat tulisan tentang “Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah”.

2. Tujuan
Untuk mengetahui dan mengaplikasikannya bagaimana perawatan Bayi Berat Lahir Rendah.


MASALAH BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
(BBLR)


1. Pengertian
BBLR adalah Bayi Baru Lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Bayi BBLR dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan anak tersebut. Anak cenderung mempunyai perubahan fisik yang terlambat. Hal ini harus di antisipasi sedini mungkin. Karena kasus BBLR ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Angka Kematian Bayi (AKB).

2. Penyebab/ Etiologi
• Nutrisi akut
• Usia Ibu <> 35 tahun
• Golongan sosial ekonomi rendah
• Perkawinan yang tidak sah
• Penyebab lain : Ibu yang merokok, peminum, bekerja berat masa hamil.

3. Perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah
Yang perlu diperhatikan adalah pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan.
a. Pengaturan suhu lingkungan
Bayi dimasukkan dalam inkubator dengan suhu yang diatur
• Bayi berat badan < 2 kg 35oC
• Bayi berat badan 2 kg – 2,5 kg 34oC
b. Makanan bayi berat badan lahir rendah
Umumnya bayi prematur belum sempurna reflek menghisap dan bentuknya, kapasitas lambung masih kecil, daya enzim pencernaan, terutama lipase masih kurang. Maka makanan diberikan dengan pipet sedikit-sedikit namun sering.

4. Penatalaksanaan
a. Membersihkan jalan nafas
b. Memotong tali pusay dan perawatan tali pusat
c. Membersihkan badan bayi dengan kapas dan body oil/minyak
d. Memberikan obat mata
e. Membungkus bayi dengan kain hangat
f. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara :
 Membungkus bayi dengan menggunakan selimut bayi yang dihangatkan terlebih dahulu
 Menidurkan bayi di dalam inkubator buatan
 Suhu lingkungan bayi harus di jaga :
1. Kamar dapat masuk cahaya
2. Jendela & pintu dalam keadaan tertutup untuk mengurangi hilangnya panas dari tubuh bayi melalui proses radiasi dan konveksi.
g. Pemberian nutrisi yang adekuat
• Apabila daya hisap belum baik, bayi dicoba untuk menetek sedikit demi sedikit
• Apabila bayi belum bisa menetek pemberian ASI diberikan melalui sendok/ pipet
• Apabila bayi belum ada reflek menghisap dan menelan harus dipasang slang penduga/ sonde fooding
h. Mengajarkan ibu/ orang tua cara :
• Membersihkan jalan nafas
• Mempertahankan suhu tubuh
• Mencegah terjadinya infeksi
• Perawatan bayi sehari-hari
i. Menjelaskan pada Ibu (orang tua) pentingnya :
• Pemberian ASI
• Makanan bergizi bagi Ibu
• Mengikuti program KB segera mungkin
j. Observasi keadaan umum bayi seama 3 hari. Apabila tidak ada perubahan/ keadaan umum semakin menurun bayi harus dirujuk ke Rumah Sakit. Berikan penjelasan kepada keluarga bahwa anaknya harus dirujuk ke Rumah Sakit.

5. Karakteristik (Keadaan yang Dijumpai)
a. Prematuritas Murni
1. Berat badan kurang dari 2500 gr, PB 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm
2. Masa gestasi kurang dari 37 minggu
3. Kulit tipis dan transparan, tampak mengkilat dan licin
4. Kepala lebih besar dari pada badan
5. Lanugo banyak, terutama pada dahi, pelipis, telingan dan lengan
6. Lemak subcutan kurang
7. Ubun-ubun dan sutura lebar
8. Rambut tipis halus
9. Tulang rawan dan daun telinga imature
10. Puting susu belum terbentuk dengan baik
11. Pembuluh darah kulit banyak terlihat, pristaltik usus dapat terlihat
12. Genitalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora (pada wanita), testis belum turun (pada laki-laki)
13. Bayi masih posisi fetal
14. Pergerakan kurang dan lemah
15. Otot masih hipotonik
16. Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami apnoe.
17. Reflek tonic neck lemah
18. Reflek menghisap dan menelan belum sempurna

b. Dismatur
Pre – term : Sama dengan bayi prematuritas murni
Pos – term : 1. Kulit pucat/ benoda, mekonium kering keriput, tipis
2. Vernik caseosa tipis/ tidak ada
3. Jaringan lemah dibawah kulit tipis
4. Bayi tampak gesit, aktif dan kuat
5. Tali pusat berwarna kuning kehijauan.
c. Prematuritas Murni : Bayi lahir dengan umur kehamilan < 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut neonatus kurang bulan – sesuai masa kehamilan.

Dismaturitas : Bayi lahir dengan BB kurang dari berat badan seharusnya, untuk masa kehamilan. Dismatur dapat terjadi dalam pre-term, term dan pos-term. Dismatur ini dapat juga disebut Neoratus kurang bulan kecil untuk masa kehamilan neonatus cukup bulan – kecil masa kehamilan, neonatus lebih bulan – kecil masa kehamilan.

d. Penyebab Pramaturitas Murni dan Dismaturitas
Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan angka kematian perinatal ialah mencegah terjadinya perematuritas. Sampai sekarang pengetahuan mengenai etiologi prematuritas belum cuup memuaskan.
Menurut besarnya penyebab kelahiran bayi prematur dapat dibagi :
1. Faktor Ibu
a) Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan, misalnya pendarahan antepartum, trauma psikologis dan fisis. Penyakit lainnya ialah DM.
b) Usia
Angka terjadinya prematuritas tertinggi ialah usia Ibu dibawah 20 tahun dan pada multigravida yang jarak antara kelahirannya terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia ibu antara 26-35 tahun.
c) Keadaan Sosial
Keadaan ini sangat berperan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi yang rendah. Hal ini disebabkan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.

2. Faktor Janin
Hidraminion, kehamilan ganda umumnya akan mengakibatkan lahir bayi BBLR.

Bayi BBLR seperti telah diuraikan dapat berupa bayi prematur murni dan dismatur. Hal ini sangat penting dibedakan karena :
a) Morbiditas yang berlainan, misalnya prematuritas murni mudah menderita komplikasi seperti membran nialin, Pendarahan intra vertikular, Pneumonia aspirasi.
b) Bayi dismatur mudah menderita sindrom aspirasi merkonium, hipoglikemia simtomatik dan hipergilirubenemia
c) Pada bayi dismatur yang “Pre-term” dengan sendirinya komplikasi bayi prematuritas murni juga dapat terjadi
d) Membedakan hal ini penting pula sebab bayi dismatur harus mendapat makanan dini yang lebih dini daripada prematur

6. Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah dengan Metode MK
a. Metode Kangguru sebagai Pengganti Inkubator
Metode kangguru dapat meningkatkan hubungan emosi Ibu-Bayi, menstabilkan suhu tubuh, mengurangi lama menangis bayi, memperbaiki keadaan emosi Ibu dan bayi, meningkatkan produksi ASI, menurunkan terjadinya infeksi nosokomial.
Kehangatan tubuh ibu ternyata merupakan sumber panas yang efektf untuk bayi yang lhir cukup bulan maupun BBLR. Hal ini terjadi bila terdapat kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi. Prinsip ini dikenal sebagai skin ti skin contac (metode kangguru).
Metode ini bermanfaat bagi bayi prematur untuk membantu memulihkan akibat dari prematuritasnya dan menolong orang tua agar lebih percaya diri serta dapat berperan aktif dalam merawat bayinya.

7. Tatalaksana yang Dianjurkan
Kriteria untuk mengikuti program perawatan bayi dengan metode kangguru antara lain diterapkan oleh 155 world laboratory kangaroo mother Program yaitu berat badan ≤ 2000 g, tidak ada masalah patologis yang menyertai, refleks isap baik, koordinasi refleks isap dan menelan baik, mempunyai orang tua yang menyetujui peraturan metode kangguru dan mematuhi jadwal pertemuan, memiliki catatan medik yang lengkap serta memperoleh informed cansent dari orang tua. Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan untuk Ibu, bayi, posisi bayi, BB servasi bayi, cara pemberian ASI, serta kebersihan Ibu dan Bayi. Ilustrasi metode kangguru dapat dilihat pada gambar 1.
















Gambar 1. Cara perawatan metode kangguru dan berbagai posisi dalam kegiatan sehari-hari. Dikutip dari Alisiahbana dkk. 199833



b. Pemberian Asi Pada Bayi Berat Lahir Rendah
Selain masalah mempertahankan suhu tubuh karena jaringan lemak yang tipis,BBLR memerlukan masakan nutrisi yang lebih banyak per kg/BB agar dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Nutrisi terbaik untuk BBLR ialah Asi ibunya sendiri. Perawatan BBLR dengan metode kangguru merupakan sarana yang sangat baik untuk menunjang keberhasilan Asi eksklusif pada BBLR, karena dengan bayi menempel pada ibu,bayi dapat menetek tiap bayi menginginkannya, perlu diingat bahwa salah satu kunci keberhasilan Asi adalah tidak mengenalkan bayi pada dot/ botol.
Teknik Pemberian Asi
Tekni menyusui yang baik:
1. Bayi berhadapan dengan ibu, perut bayi pada perut ibu,telinga dan lengan berada pada satu garis lurus dan ibu bertatap muka dengan bayinya.
2. Dekap seluruh badan bayi, punggung bayi bersandar ke lengan ibu dan bokong bayi disangga dengan telapak tangan
3. Pegang payudara dengan tangan yang satuny, arahkan ke mulut/ hidung bayi dan sentuhan kebibir adat sudut mulut bayi, hal ini akan merangsang reflek “ Roating’’
4. Bila mulut bayi telah membuka lebar , dorong kepala bagi sedikit agar puting masuk kedalam mulut
5. Ciri perlekatan yang baik: Dagu bayi menempel pada dada ibu,areola atas lebih nampak, bibir bawah melebar keluar, mulut membuka lebar
6. Cara menghisap baik bila bayi menghisap lambat dan dalam,kadang berhenti untuk menelan.
Sebagai patokan bahwa bayi sudah mendapat cukup Asi, perkatikan bahwa bayi harus BAK 6x sehari,BAB berwarna kuning pada hari ke 4. Bayi (1800 gr sebaiknya ditimbang sekali setiap hari terutama minggu- minggu pertama.
7. Jumlah Asi dan Frekuensi Pemberiannya
BBLR memerlukan 60 ml/kg BB pada hari pertama, kemudian perlahan bertambah sehingga mencapai sekitar 100 mg/kg/ hari. Selain itu, agar tercapai kenaikan berat yang baik,diusahakan mencapai target 200 ml/kg/ hari pada umur 14 hari. Terkadang, karena volume perut kecil,bayi muntah/kembang ketika minum ditambah. Bila demikian,jangan terlalu cepat menambah jumlah susu. Pertahankan 1-2 hari sampai toleransi minum membaik.

Jumlah Susu (cairan) yang dibutuhkan perhari , berdasarkan usia dan berat lahir.
Berat Lahir Minum setiap Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 s/d 13 Hari ke-14
1000 s/d 1499 gram 1500 gram 2 jam

3 jam 60 ml/ kg 80 ml/ kg 90 ml/ kg 100 ml/ kg 110 ml/ kg 120-180 ml/ kg 180-200 ml/ kg


Kesimpulan
• Sebagian kecil ibu bersalin melahirkan bayi dengan BB <2500 GR (15,8 %)
• Sebagian kecil ibu bersalin berumur kurang dari 20 th/ lebih dari 35 tahun yang dikatagorikan pada kelompok bersiko
• Sebagian kecil ibu bersalin dengan jarak persalinan kurang dari 2 tahun yang dikatagorikan tidak aman
• Metode kanguru merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah dan dapat digunakan ketika fasilitas untuk BBLR sangat terbatas
• Metode kanguru tidak hanya sekedar menggantikan inkubator, namun juga memberi berbagai keuntungan yang tidak bisa dibelikan oleh inkubator
• Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan bayi berat lahir rendah dengan menyediakan siluasi dan kondisi yang mirip dengan rahim sehingga memberi peluan bayi BBLR u/ beradaptasi dengan baik didunia luar.

SARAN
• Diharapkan kepada kita sebagai calon dari bidan nantinya lebih memperhatikan kunjangan ANC agar dapat mendeteksi secara dini faktor- faktor yang mempengaruhi kejadian kelahiran bayi dengan BBLR
• Diharapkan kita sebagai calon bidan dapat menerapkan pramosi kesehatan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi kelahiran bayi dengan BBLR dan usaha pencegahannya.


DAFTAR PUSTAKA


Mochtar, Rustam : Sinopsis obstetri. Jakarta,FGC, 1998

Perkumpulan Perinatologi Indonesia (PERINASIA): Perawatan bayi berat lahir rendah dengan metode kanguru. Jakarta,

Indonesia Depkes : Asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga, Jakarta, Departemen Kesehatan, 1992.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar