Minggu, 28 Desember 2008

Kurikulum

KURIKULUM


1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan kumpulan dari mata-mata pelajaran atau bahan ajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa. Pengertian kurikulum menurut beberapa ahli :
a. Mc Donald (1965;3) → Kurikulum merupakan sebuah rencana kegiatan yaitu rencana yang memberi pedoman kepada pengajaran
b. Mauritz Johnson (1967;130) → Kurikulum berkenaan dengan rentetan hasil-hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa
c. Kurg (1956) (dalam Zais; 1976:8) → kurikulum adalah semua yang dipakai oleh sekolah untuk menyediakan kesempatan-kesempatan bagi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang diperlukan
Pengertian kurikulum menurut UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistim Pendidikan Nasional yaitu Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai sisi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

2. Komponen Kurikulum
a. Tujuan → Tujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan didasari oleh falsafah negara. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan pendidikan menengah tahun 1994 dikenal beberapa kategori tujuan yang dapat dilihat secara hierarkis (berjenjang) :
1. Tujuan pendidikan nasional → merupakan tujuan ideal pendidikan seluruh bangsa indonesia
2. Tujuan Satuan Pendidikan → merupakan tujuan pendidikan yang akan dicapai suatu pendidikan atau institusional
3. Tujuan Pengajaran → tujuan yang ingin dicapai untuk setiap mata pelajaran/ bidang studi
4. Tujuan Pembelajaran → target yang harus dicapai oleh suatu pokok bahasan/ suatu topik/suatu konsep/suatu tema/sub tema.
b. Materi → materi pelajaran mencakup :
1. ilmu pengetahuan, seperti konsep, ide, fakta dan data prinsip
2. keterampilan, seperti membaca, menulis, berhitung, berfikir, berkomunikasi , dan kegiatan akan memberikan umpan balik

3. Fungsi
a. Bagi pencapai tujuan → dengan kurikulum maka tujuan dapat dicapai dan unsur pokok/ penting kedudukannya
b. Bagi guru → kurikulum berfungsi sebagi pedoman kerja
c. Bagi sekolah →
1. Sebagai alat mencapai tujuan lembaga pendidikan yang diinginkan
2. Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah
d. Bagi kepala sekolah → alat ukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya
e. Bagi masyarakat → masyarakat dapat mengetahui apakah pengetahuan, sikap and nilai serta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengna kurikulum suatu sekolah




4. Pengembangan
a. Landasan
1. Landasan filosofis → kekuatan yang memberikan arah dalam semua keputusan dan tindakan yang diambil dalam bidang pendidikan
2. Landasan psikologis → berkenan dengan cara peserta didik belajar, faktor apa yang menghambat kemajuan belajar, memberikan landasan berfikir tentang hakikat proses belajar dan pembelajaran dan tingkat-tingkat perkembangan peserta didik
3. Landasan sosiologis → menyangkut kekuatan-kekuatan sosial kemasyarakatan yang selalu berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan zaman
4. Landasan historis → berkaitan dengan keputusan-keputusan program pendidikan dan formulasi program sekolah pada waktu lampau yang masih hidup sampai sekaran atau pengaruhnya pada saat ini
5. Landasan perkembangan IPTEK → perkembangan IPTEK berlangsung apakah menghasilkan teori baru dan teknologi baru atau menggugurkan teori dan teknologi yang telah ada

b. Prinsip-prinsip
1. Prinsip relevansi → kurikulum harus diuraikan dengan tuntutan kehidupand an kehidupan peserta didik. Prinsip ini dibedakan menjadi 2 :
a. Relevansi ke dalam → menyangkut kesesuaian atau kesesuaian antar komponen-komponen yang ada dalam kurikulum
b. Relevansi ke luar → menyangkut kesesuaian kurikulum dengan peserta didik, dengna perkembangan zaman sekarang dan masa datang serta dengan tuntutan dunia pekerjaan
2. Prinsip Fleksibilitas → tidak kaku artinya adanya terbukanya kemunngkinan bagi peserta didik untuk memilih beberapa alternatif di luar ketentuan yang berlaku
3. Prinsip Kontinuitas → mengandung ide bahwa perlu dijaga atau dipelihara adanga saling keterkaitan maeri pelajaran yang ada pada berbagai satuan dan jenjang pendidikan
4. Prinsip Efektivitas → berkaitan dengan tingkatpencapaian atau tingkat keberhasilan yang telah direncanakan
5. Prinsip Efesiensi → menyangkut perbandingan antara lembaga, waktu, dana, dan sarana yang dimanfaatkan dengan hasil yang diperoleh

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum
1. Pendidikan tinggi
2. Masyarakat
3. Sistem Nilai

5. Penyempurnaan dan Perubahan Kurikulum
Penyempurnaan dan perubahan suatu kurikulum adalah suatu kegiatan yang mesti ada dan harus dilakukan. Dilakukannyakegiatan tersebut karen apda hakikatnya kurikulum bukannya sesuatu yang statai tetapi dinamis

6. Kurikulum Berbasis Kompotensi (KBK)
a. Pengertian KBK
1. Kompetensi berkenan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks
2. Kompentesi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk menjadi kompeten
3. Kompten merupakan hasil belajar yang menjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui proses pembelajaran
4. Kehandalan kemampuan siswa melakukan sesuatu harus didefenisikan secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dicapai melalui kinerja yang dapat diukur
Ciri-ciri KBK :
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal
2. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur eduktif
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi

b. Prinsip-prinsip dalam Pengembangan KBK
1. Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur
2. Penguatan integritas nasional
3. Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika
4. Kesamaan memperoleh kesempatan belajar
5. Abad pengetahuan dan teknologi informasi
6. Pengembangan dan teknologi informasi
7. Pengembangan keterampilan hidup
8. Belajar sepanjang hayat
9. Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif
10. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan

c. Komponen-komponen KBK
1. Kuirkulum dan hasil belajar memuat perencanaan dan pengembangan kompetensi peserta didik
2. Penilaian berbasis kelas memuat prinsip, sasaran dan pelaksanaanpenilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konssten dan akuntabilitas publik
3. Kegiatan belajar mengajar memuat gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan pedagogis dan andragogis
4. Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar

7. Pendidikan Berorietasi Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Luas
a. Life skill education →
1. Kecakapan personal yang mencakup kecakapan mengenal diri dan kecakapan berfikir rasional
2. Kecakapan sosial
3. Kecakapan akademik
4. Kecakapan vokasional

b. Broad based educatioan → belajar bagaimana cara belajar dengan harapan dapat digunakan untuk sendiri jika seseorangingin mengembangkan diri di kemudian hari
EVALUASI


1. Konsep Dasar Evaluasi
a. Pengertian → istilah evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu “evaluaiton” istilah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah “Penilaian”. Evaluasi merupakan bahwa sebelum mengambil keputusan perlu dilakukan beberapa kegiatan terlebih dahulu, kegiatan itu diantaranya : membandingkan diantara suatu obyek dengan suatu kriteria ukuran tertentu, baru kemudian setelah obyek tersebut dibandingkan maka dibuat suatu keputusan

b. Kedudukan evaluasi dalam pendidikan → pelaksanaan kegiatan pendidikan sangat memerlukan adanya kegiatan evaluasi. Kegiatan evaluasi itu digunakan pada setiap komponen yang ada dalam proses pendidikan. Penilaian yang dilakukan guru terhadap siswa tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui tercapai/ tidak tujuan instruksional bagi siswa, tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki PBM

d. Syarat-Syarat Umum Evaluasi
1. Kesahihan (validitas) → sebuah tes dikatakan valid apabila tes itu dapat mengukur secara tepat apa yang hendak diukur.
Jenis-jenis validitas :
a. Validitas Isi → apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan
b. Validitas konstruksi → apabila butir-butir soal yang dibangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir
c. Validitas ada sekarang → jika hasilnya sesuai dengan pengalaman
d. Validitas prediksi → apabila tes mempunyai kemmapuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi di masa akan datang

2. Keterandalan → apabila mempunyai sifat dapat dipercaya, metode yang digunakan dalam tes ini :
a. Metode bentuk paralel → metode pengukuran setara, kelemahannya pengetes pekerjaannya berat, karena harus menyusun dua seri tes dan membutuhkan waktu lama untuk melaksanakan dua kali tes
b. Metode tes ulang → untuk menghindari dua seri tes
c. Metode belah dua → menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali yaitu dengan membagi dua tes dan hasilnya dikorelasikan
3. Kepraktisan → mudah dlaksankan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi dengna petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan/ diawasi oleh orang lain
4. Objektif (objektivitas)
a. Bentuk tes → tes objektif dapat berbeda apabila dinilai oleh dua orang penillai
b. Penilai → penilai akan dapat masuk secara agak leluasa terutama dalam tes bentuk uraian

2. Evaluasi Pembelajaran
→ merupakan suatu proses untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan pengukuran
a. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran
1. Untuk pengembangan
2. Untuk akreditasi
b. Sasaran
1. Tujuan pembelajaran → sasaran evaluasi pembelajarna yang perlu diperhatikan, karena semua unsur pembelajarna yang lain selalu bermula dan bermuara pada tujuan pengajaran
2. Unsur dinamis pembelajaran → sumber belajar atau komponen sistem instruksional yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
3. Pelaksanaan pembelajaran →
a. Kesesuaian pesan dengan tujuan pengajaran
b. Kesesuaian sekuensi penyajian pesan kepada siswa
c. Kesesuaian bahan dan alat dengan pesan dan tujuan pengajaran
d. Kemampuan guru menggunakan bahan dan alat dalam pembelajaran
e. Kemampuan guru menggunakan teknik pembelajaran
f. Kesesuaian teknik pembelajaran dengan pesan dan tujuan pengajaran
g. Interaksi siswa dengan siswa lain
h. Interaksi guru dengan siswa
4. Kurikulum
a. Tersedianya dan sekaligus kelengkapan komponen kurikulum
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
c. Pemahaman terhadap tujuan kelembagaan
d. Pemahaman terhadap struktur program kuirkulum pemahaman terhadap GBPP
e. Pemahaman terhadap teknik pembelajaran
f. Pemahaman terhadap sistem evaluasi
g. Pemahaman terhadap pembinaan guru
h. Pemahaman terhadap bimbingan siswa

c. Prosedur
1. Penyusunan rancangan
2. Penyusunan instrumen
3. Pengumpulan data (wawancara, kuesioner, pengamatan, studi kasus)
4. Analisis data
5. Penyusunan laporan


3. Evaluasi Hasil Belajar
Merupakan proses pemberikan nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu
a. Tujuan dan Fungsi
1. Untuk mengetahuai kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran
3. Untuk keperluan BK
4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum informasi

b. Sasaran/ ranah Evaluasi Hasil Belajar
Merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Ranah kognitif merupakan hasil belajar yang bersifat intelektual hasil belajar yang besifat intelektuan atua penguasaan pengetahuan yang terdiri atas enam aspek yang memiliki tingkat kesulitan yang berjenjang dari yang paling rendah sampai paling tinggi.
Ranah afektif berkenan dengan sikap yang terdiri atas lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi dan internalisasi
Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.

c. Prinsip-prinsip
1. dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang akan dinilai, materi penilaian, alat penilaian dan interprestasi penilaian
2. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses belajar mengajar
3. Penilaian hendaklah menggunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif
4. Penilaian hasil belajar hendaklah diikuti dengan tindak lanjutnya

d. Bentuk dan Alat
1. Tes
2. Non tes (skala bertingkat, kuesioner, wawancara, pengamatan dan sosiometri)

e. Prosedur evaluasi hasil belajar
1. Perencanaan evaluasi
a. Menetapkan tujuan evaluasi, yang tujuan evaluasi ditetapkan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu program
b. Menetapkan aspek-aspek yang harus dinilai
c. Menentukan metode evaluasi ata alat evlauasi yang sesuai untuk mengukur aspek yang akan dinilai
d. Memilih dan menyusun alat-alat evaluasi yang akan dipergunakan
e. Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai
f. Menetapkan frekuensi evaluasi
2. Pengumpulan data
3. Penggunaan hasil-hasil evaluasi

f. Pelaporan dan Penggunaannya
Penilaian proses belajar mengjaar sangat bermanfaat bagi guru, siswa dan kepala skolah untuk mengetahuai kelebihan dan kekurangan yang masih dimilikidalam menjalankan tugasnya masing-masing. Guru akan mengetahui kemampuan dirinya sebagai pengajar, sehingga ia dapat memperbaiki dan menyempurnakan kekurangannya dan mempertahankan atau meningkatkan kelebihannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar