Minggu, 28 Desember 2008

BETERNAK AYAM KAMPUNG (UNGGAS)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Karena di daerah saya belum ada yang beternak ayam kampung menjadi sukses seperti Bapak Nasrial ini. Oleh sebab itu saya berusaha untuk menghidupkan lagi semangat warga yang ada di kampung saya bagaimana tata cara beternak ayam kampung.

1.2 Tujuan Wawancara
Mengajak pembaca laporan wawancara ini untuk terus mengembangkan usaha beternak ayam kampung dan bagi yang belum mencobanya supaya mulai menekuni usaha ini karena prospeknya cukup cerah.


BAB II
ISI

2.1 Pokok Masalah
Berbagai masalah yang dihadapi dalam beternak ayam kampung ini yaitu : telur kadang tidak seluruhnya yang menetas karena disebabkan oleh faktor kelalaian dan keadaan iklim. Iklim sangat menentukan, apabila iklim dingin maka telur akan akan lambat untuk proses penetasan karena tidak adanya cahaya. Oleh sebab itu diperlukan obor pemanas untuk membantu proses penetasan ini.


BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Bapak nasrial memilih usaha beternak ayam kampung karena menurut beliau di tempat terpencil yang dia tempati saat ini sangat menguntungkan karena belum ada orang yang beternak ayam kampung. Orang-orang disana lebih memilih beternak itik karena tidak merepotkan tetapi Bapak ini justru bilang beternak itik lebih merepotkan daripada ayam.
Pertama kali Bapak Nasrial belajar beternak ayam dari mertuanya yang telah sukses dengan beternak ayam kampung di kabupatennya yaitu Kerinci. Bibitnyapun dia beli dengan mertuanya tersebut. Bibit yang diberikan tidak semuanya menetas dan dari separuh yang menetas itu yang dijadikan sebagai bibit untuk mengembangkan terus. Tetapi Bapak Nasrial bisa mengatasi masalah itu dengan tidak lalai terhadap telur yang mau ditetaskan. Dengan tersebarnya penmyakit ayam yaitu flu burung, Bapak Nasrial tidak terlalu cemas karena setiap 1 minggu sekali ia selalu mencek dan membersihkan kandang dengan cara menyemprot dengan pestisida.

3.2 Saran
Menurut saya sebaiknya kita meniru usaha beternak ayam kampung yang dikerjakan Bapak Nasrial sehingga sampai sukses.


DAFTAR PERTANYAAN

 Pertanyaan Ringan
1. Kenapa Bapak memilih usaha beternak ayam kampung ini ?
2. Setelah Bapak memilih usaha beternak ayam kampung , siapa orang yang mengajarkan Bapak cara beternak ayam kampung ?

 Pertanyaan Sedang
3. Pertama kali Bapak beternak ayam kampung, berapa bibit yang diperlukan untuk dikembangkan lebih banyak lagi ?
4. Dimana Bapak membeli bibit yang bagus untuk diternakkan dan makanan yang diperlukan selama 1 bulan ?

 Pertanyaan Berat
5. Apa ada kendala yang Bapak hadapi selama masa beternak atau saat menjual ?
6. Bagaimana cara Bapak mengatasi kendala dalam masa beternak dan masa penjualan?
7. Sekarang nama penyakit unggas yang mengganas adala Flu Burung (Avian Influenza), apakah pada ayam Bapak juga terjangkit ?


JAWABAN PERTANYAAN

Pokok – Pokok Pertanyaan
Pertanyaan Ringan

1. Kenapa Bapak memilih usaha beternak ayam kampung ini ?
Jawaban : Karena menurut saya usaha beternak ayam kampung di daerah terpencil di tempat yang saya tempati ini justru lebih baik. Karena di daerah saya belum banyak orang yang beternak ayam kampung, malah masyarakat disini lebih memilih beternak itik yang tidak merepotkan. Tapi menurut saya justru lebih baik beternak ayam kampung ini.

2. Setelah Bapak memilih beternak ayam kampung, siapa orang yang mengajarkan Bapak cara merawat dan membesarkan ayam Bapak ?
Jawaban : Saya diajarkan oleh Bapak istri saya karena di daerah mertua saya tersebut kondisi desanya sama dengan desa yang kami tempati sekarang. Cara merawat dan membesarkannya juga beliau yang mengajarkan.

3. Pertama kali Bapak beternak ayam kampung, berapa bibit yang Bapak perlukan untuk dikembangbiakan ?
Jawaban : Saya Cuma memerlukan bibit pertama ± 200 butir telur dan itupun tidak semuanya yang menetas. Justru 100 butir telur yang menetas. Dari 100 butir tersebut hanya 95 ekor yang hidup, 5 ekor lagi mati karena dimakan kucing.
4. Dimana Bapak membeli bibit yang bagus untuk diternakkan dan makanan yang diperlukan selama 1 bulan ?
Jawaban : Pertama kali saya membeli bibit itu dengan bapak mertua saya yang tinggal di Kerinci, lalu dikirimkan melalui mobil. Makanan yang saya perlukan selama 1 bulan kira-kira 3 karung jagung dedak dan 1 karung 511 untuk makanan anak-anak ayam yang baru menetas.

5. Apa ada kendala yang Bapak hadapi selama masa beternak dan masa penjualan ?
Jawaban : Pada masa beternak yaitu beberapa telur ada yang gagal untuk menetas karena kelalaian saya sendiri. Karena pada masa penetasan harus diperhatikan dan diperiksa setiap saat. Begitu juga masa penjualan telur, apabila pengantarannya terlambat maka pembeli tidak mau menerimanya lagi karena ia takut telur itu akan dingin dan tidak laku lagi.

PERTANYAAN BERAT

6. Bagaimana cara Bapak mengatasi kendala dalam masa peternakan dan penjualan ?
Jawaban : Saya mengatasinya dengan cara memperhatikan telur dalam masa peternakan yang memerlukan waktu ± 100 hari. Begitu juga penjualannya saya catat dengan buku harian dan pesanan pelanggan saya kirim tepat pada waktunya.



7. Sekarang penyakit Flu Burung (Avian Influenza) sedang mengganas, apakah ayam-ayam Bapak ada yang terjangkit virus tersebut ?
Jawaban : Saat ini ayam-ayam saya kelihatan sehat, tapi saya tidak tahu apakah ayam saya tertular atau tidak karena setiap minggnunya kami selalu menyemprotkan pestisida.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar